Mengenal Material Asbes dan Bahaya yang perlu di ketahui !
Pagi tadi, saya melihat sebuah konten Youtube dari DW Indonesia yang berjudul
"Dilarang di Dunia, Kenapa Rumah di Indonesia Masih Tetap Pakai Atap Asbes?"
Sayapun penasaran, material yang sehari-hari kita gunakan sebagai atap rumah dan salah satu bahan konstruksi yang telah digunakan selama berabad-abad ini, apakah benar-benar berbahaya sehingga dunia melarangnya ?
Di luar negri sana, untuk membuka asbes, sampai-sampai menggunakan alat pelindung seperti ini. Apakah seberbahaya itu ?
Dan jika benar demikian, sungguh ironi luar biasa, sebab material asbes ini sebuah material yang sudah biasa digunakan di Indonesia.
Dari pada penasaran, Yuk kita cari tahu bersama-sama, apakah benar, Material asbes ini berbahaya ?
Baca juga : Ingin Gunakan Atap Fiber? Kenali Dulu Jenis-jenisnya
Mengenal Material Asbes
Material asbes adalah kelompok serat mineral yang tahan panas dan memiliki sifat isolasi yang baik. Asbes telah digunakan secara luas dalam konstruksi, industri, dan manufaktur sebagai bahan isolasi termal, tahan api, dan tahan aus.
Material asbes adalah kelompok bahan yang terdiri dari serat mineral yang kuat dan tahan panas. Asbes telah digunakan selama berabad-abad karena sifat-sifatnya yang unik.
Bagian-bagain pada Asbes :
1. Serat Asbes
Serat asbes adalah komponen utama dari material asbes. Serat-serat ini terbuat dari mineral asbes yang berbentuk panjang, serat-serat halus yang kuat dan tahan panas. Serat asbes adalah elemen yang memberikan material asbes kekuatan dan ketahanan terhadap suhu tinggi.
2. Bahan Pengikat
Material asbes seringkali ditemukan dalam bentuk campuran dengan bahan pengikat, seperti semen, karet, atau plastik. Bahan pengikat digunakan untuk mengikat serat-serat asbes bersama-sama dalam berbagai produk, termasuk papan partikel, pipa, dan bahan konstruksi.
3. Amphibole dan Serpentine
Dua kelompok mineral utama yang digunakan dalam pembuatan asbes adalah amfibol dan serpentin. Serpentin mengandung mineral krisotil, yang merupakan jenis asbes yang paling umum digunakan. Kelompok amfibol mencakup jenis asbes yang lebih berbahaya seperti amosit dan krosidolit.
4. Bahan Tambahan
Material asbes dalam bentuk tertentu dapat mengandung bahan tambahan seperti fiberglass atau resin untuk meningkatkan kekuatan atau ketahanan terhadap suhu tinggi.
5. Pigmen dan Zat Pewarna
Saat material asbes digunakan dalam produk seperti ubin atap atau papan partikel, pigmen atau zat pewarna mungkin ditambahkan untuk memberikan warna atau penampilan tertentu.
6. Bahan Aditif
Dalam beberapa kasus, bahan aditif seperti bahan tahan api atau bahan pelunak mungkin ditambahkan untuk meningkatkan kinerja material asbes dalam aplikasi tertentu.
Baca juga : Yuk, Kita Intip Keunggulan & Kekurangan Atap Sirap Kayu
Jenis Material Asbes
Material asbes dapat ditemukan dalam beberapa bentuk yang berbeda, tergantung pada aplikasi dan penggunaannya. Berikut adalah beberapa jenis material asbes yang umum ditemukan:
1. Asbes Serat
Ini adalah bentuk paling umum dari material asbes dan sering digunakan dalam konstruksi sebagai bahan isolasi termal dan akustik. Asbes serat terdiri dari serat-serat panjang yang dapat diurai menjadi serat-serat yang lebih kecil. Mereka sering digunakan dalam produk seperti atap, papan partikel, pipa, dan bahan isolasi.
2. Asbes Paparan Tinggi
Jenis asbes ini umumnya ditemukan dalam piring atau bahan berbentuk lembaran dan digunakan sebagai bahan isolasi untuk peralatan listrik dan mesin. Asbes paparan tinggi dapat mengandung hingga 90% asbes dan sering kali lebih berbahaya daripada jenis asbes lainnya.
3. Asbes Sementara
Asbes sementara adalah campuran semen dengan serat asbes dan digunakan dalam produk seperti pipa air, panel atap, dan produk konstruksi lainnya. Ini adalah bentuk yang lebih kuat dari asbes daripada asbes serat dan sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan ketahanan fisik yang tinggi.
4. Asbes Amosit
Amosit adalah salah satu jenis serat asbes yang paling berbahaya. Serat ini sangat kecil dan mudah terhirup ke dalam paru-paru, yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti asbestosis dan kanker paru-paru.
5. Asbes Crocidolite
Jenis serat asbes ini juga sangat berbahaya. Mereka memiliki struktur yang sangat halus dan tahan terhadap panas dan api. Paparan asbes crocidolite dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker paru-paru dan mesothelioma.
6. Asbes Krysotil
Krysotil adalah jenis asbes yang paling umum digunakan dan lebih sering ditemukan dalam aplikasi seperti bahan konstruksi, rem mobil, dan peralatan rumah tangga. Meskipun lebih kecil risikonya dibandingkan dengan jenis asbes lainnya, paparan krysotil masih bisa berbahaya dan harus dihindari.
Baca juga : Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Genteng Di Proyek
Sifat-sifat Fisik dan Kimia
Material asbes memiliki sifat-sifat fisik dan kimia yang membuatnya diminati:
- Tahan Panas: Asbes tahan terhadap suhu tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk isolasi dalam industri yang membutuhkan perlindungan terhadap panas ekstrem.
- Tahan Api: Asbes memiliki daya tahan api yang tinggi, sehingga sering digunakan dalam bahan bangunan yang perlu menghadapi risiko kebakaran.
- Isolasi Listrik: Asbes adalah isolator listrik yang efektif, yang berguna dalam berbagai aplikasi industri.
Penggunaan Material Asbes
Material asbes telah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:
- Atap dan Genteng,
Asbes digunakan sebagai bahan atap dan genteng dalam rumah, gudang, dan bangunan komersial. - Pipadan Saluran
Pipa asbes serat pekat digunakan untuk sistem air bersih dan saluran pembuangan. - Isolasi
Material asbes digunakan sebagai isolasi termal dalam peralatan, mesin, dan bangunan. - Komponen Rem
Asbes pernah digunakan dalam komponen rem kendaraan bermotor. - Bahan Bangunan
Papan asbes sering digunakan dalam konstruksi sebagai bahan struktural.
Dampak Kesehatan Material Asbes
Paparan material asbes dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia. Serat-serat asbes yang sangat kecil dan tidak terlihat dapat terhirup ke dalam sistem pernapasan dan menyebabkan berbagai penyakit yang berpotensi fatal. Beberapa dampak kesehatan yang terkait dengan paparan material asbes meliputi:
1. Asbestosis
Ini adalah kondisi paru-paru yang kronis yang disebabkan oleh serat-serat asbes yang tertanam dalam jaringan paru-paru. Gejala asbestosis termasuk kesulitan bernapas, batuk kronis, dan penurunan fungsi paru-paru. Kondisi ini dapat berkembang seiring waktu dan dapat mengurangi kualitas hidup secara signifikan.
2. Kanker Paru-paru
Paparan serat asbes juga meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Kanker paru-paru yang disebabkan oleh asbes seringkali memiliki prognosis yang buruk dan sulit diobati.
3. Mesothelioma
Ini adalah jenis kanker yang jarang terjadi tetapi sangat agresif yang berkembang pada lapisan-lapisan jaringan di dalam rongga dada, perut, atau jantung. Mesothelioma hampir selalu terkait dengan paparan asbes dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah.
4. Kanker Laring
Selain kanker paru-paru, paparan asbes juga dapat meningkatkan risiko kanker laring.
5. Efek pada Jantung
Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan asbes juga dapat memiliki dampak negatif pada sistem kardiovaskular dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
6. Penyakit Gastrointestinal
Beberapa studi telah mengaitkan paparan asbes dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit gastrointestinal, meskipun hubungan ini masih menjadi subjek penelitian lebih lanjut.
7. Efek pada Kulit
Selain masuk melalui sistem pernapasan, serat asbes juga dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kondisi seperti dermatitis.
Lantas Kenapa Di Indonesia Masih Banyak Yang Menggunakan Material asbes ?
Di Indonesia, penggunaan material asbes masih umum terjadi karena beberapa alasan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Faktor Harga, Ya Material asbes seringkali lebih ekonomis dibandingkan dengan alternatifnya yang lebih modern. Harga yang lebih rendah membuatnya menjadi pilihan yang menarik terutama dalam proyek konstruksi dengan anggaran terbatas.
Selain itu Ketersediaan juga berpengaruh, Material asbes relatif mudah ditemukan di pasaran Indonesia, sehingga dapat dengan cepat dan mudah diakses oleh kontraktor, pengembang, dan pemilik properti. Hal ini memudahkan penggunaannya dalam berbagai aplikasi konstruksi.
Ditambah juga, Material asbes ini Tahan Cuaca. Material asbes memiliki ketahanan terhadap cuaca ekstrem, termasuk panas dan hujan. Hal ini menjadikannya pilihan yang cocok untuk atap dan dinding bangunan di daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia.
Beberapa jenis material asbes, terutama yang telah diproses dengan bahan tahan api, dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko kebakaran. Ini adalah salah satu alasan mengapa masih banyak digunakan dalam aplikasi tertentu.
Kurangnya Kesadaran Risiko Kesehatan
Sayangnya, masih ada kurangnya kesadaran tentang risiko kesehatan yang terkait dengan paparan serat asbes di kalangan masyarakat umum, khususnya di daerah pedesaan. Banyak yang belum sepenuhnya mengerti bahaya kesehatan yang dapat timbul dari paparan asbes.
Keterbatasan Alternatif
Meskipun ada banyak alternatif material konstruksi yang lebih aman, mereka mungkin belum sepenuhnya tersedia atau terjangkau di seluruh wilayah Indonesia. Keterbatasan ini membuat beberapa wilayah masih bergantung pada material asbes.
Baca selengkapnya : Mengenal Jenis-jenis Bahan Atap Rumah
Langkah-langkah Pengurangan Risiko Kesehatan
Untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan paparan material asbes, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
- Identifikasi Potensi Paparan
Identifikasi area atau fasilitas di sekitar Anda yang mungkin mengandung material asbes. Ini termasuk bangunan tua, gedung industri, atau area konstruksi yang belum diuji untuk asbes. Mengetahui di mana potensi paparan berada adalah langkah pertama yang penting. - Pengujian dan Evaluasi
Jika Anda bekerja di industri yang melibatkan potensi paparan asbes, pastikan untuk melakukan pengujian yang sesuai untuk mengidentifikasi keberadaannya. Jika Anda tinggal atau bekerja di bangunan yang diduga mengandung asbes, pertimbangkan untuk melakukan evaluasi profesional untuk menilai risiko dan tindakan yang perlu diambil. - Pelatihan dan Kesadaran
Baik dalam konteks pekerjaan maupun di rumah, pendidikan dan pelatihan yang tepat sangat penting. Pekerja yang mungkin terpapar asbes harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang risiko, tindakan pencegahan, dan prosedur keselamatan yang sesuai. - Penggunaan Perlengkapan Pelindung
Pastikan bahwa semua pekerja yang berpotensi terpapar asbes menggunakan perlengkapan pelindung yang sesuai, seperti masker pernapasan N95 atau yang lebih canggih, sarung tangan, pakaian pelindung, dan kacamata pelindung. - Kendalikan Debu Asbes
Ketika bekerja dengan material asbes, hindari menghasilkan debu yang dapat dihirup. Penggunaan teknik pengendalian debu yang efektif seperti basahan dan penggunaan peralatan yang dirancang khusus untuk mengurangi debu sangat penting. - Ventilasi yang Baik
Pastikan ada ventilasi yang memadai di area kerja atau ruangan di mana asbes mungkin terganggu. Ventilasi yang baik membantu mengurangi konsentrasi serat asbes di udara. - Evaluasi Kesehatan Rutin
Bagi mereka yang berisiko tinggi atau telah terpapar asbes dalam jangka panjang, evaluasi kesehatan rutin sangat penting. Ini termasuk pemeriksaan paru-paru dan pemeriksaan medis lainnya untuk mendeteksi penyakit terkait asbes secara dini. - Pemantauan Lingkungan
Lingkungan di sekitar area yang mungkin mengandung asbes juga perlu dipantau secara rutin untuk memastikan tidak ada paparan yang tidak disengaja kepada penduduk setempat. - Kepatuhan Hukum
Patuhi semua regulasi dan pedoman yang berlaku terkait dengan penggunaan, penghilangan, dan pemrosesan material asbes. Kepatuhan hukum adalah kunci dalam menjaga keselamatan dan kesehatan.
Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan paparan material asbes. Kesadaran, pelatihan, dan tindakan pencegahan yang tepat adalah kunci untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh material berbahaya ini.
Sumber:
- National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) - Asbestos [https://www.cdc.gov/niosh/topics/asbestos/default.html]
- World Health Organization (WHO) - Asbestos [https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/asbestos]
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang material asbes, Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam penggunaan dan pengelolaan bahan ini. Pastikan untuk selalu memprioritaskan keselamatan Anda dan orang lain ketika berurusan dengan material asbes.