Mengenal Plafon : Pengertian, Fungsi, Sejarah Dan Jenisnya
Plafon merupakan elemen penting dalam interior yang berfungsi sebagai penutup bagian atas ruangan, menciptakan pembatas antara lantai dan langit-langit. Meski tidak dianggap sebagai komponen struktural utama, plafon memiliki peran signifikan dalam melindungi dan mempercantik ruang, baik di rumah maupun di kantor. Seiring waktu, desain plafon terus berkembang dari gaya tradisional hingga modern, menyesuaikan dengan kebutuhan estetika dan fungsi.
Apa itu Plafon ?
Pengertian Plafon, Plafon adalah permukaan interior yang menutupi ruangan bagian atas untuk membatasi jarak langit-langit dengan lantai pada suatu ruangan. Sebenarnya plafon tidak dianggap sebagai elemen struktural, tetapi menjadi permukaan yang menutup bagian dalam pada sebuah atap.
Sejak dulu, plafon sudah menjadi bagian yang paling disukai untuk dekorasi dan sering dipakai untuk lukisan karena permukaannya yang datar, dengan menonjolkan struktur lantai atau atap. Selain itu, plafon juga dijadikan sebagai bidang untuk pola relief. Biasanya lukisan-lukisan ini banyak ditunjukan pada bangunan-bangunan keagamaan.
Fungsi Plafon
Plafon memiliki berbagai fungsi yang bermanfaat, tergantung pada material yang digunakan. Berikut adalah beberapa fungsi utama plafon:
- Menjadikan ruangan terlihat lebih rapi dengan menutupi bagian atap.
- Memperindah interior melalui desain dekoratif yang disesuaikan dengan preferensi pemilik.
- Sebagai isolator panas, mengurangi suhu dari panas matahari yang masuk melalui atap.
- Meredam suara seperti suara hujan, sehingga menciptakan kenyamanan di dalam ruangan.
- Menyembunyikan instalasi mekanik dan listrik, seperti kabel, pipa, atau saluran AC.
- Mencegah masuknya kotoran atau debu yang mungkin jatuh dari atap ke dalam ruangan.
Sejarah Perkembangan Plafon
Penggunaan plafon telah ada sejak zaman kuno, dengan berbagai inovasi desain yang mencerminkan perkembangan arsitektur.
Era Yunani dan Romawi
Pada masa Yunani kuno, plafon umumnya sederhana, namun Romawi mulai memperkaya desain plafon dengan relief dan lukisan, seperti yang terlihat pada kubah Soffit di Pompeii.
Periode Gotik dan Renaisans
Desain plafon Gotik ditandai dengan penggunaan elemen struktural yang didekorasi, menciptakan pola-pola timbul. Pada era Renaisans, plafon berkembang lebih kompleks, menghasilkan gaya yang lebih artistik dan inovatif.
Jenis - Jenis Plafon
Plafon Wafel
Plafon wafel memiliki desain yang kompleks, terinspirasi dari arsitektur Renaisans Italia, yang jauh lebih maju dibandingkan desain Romawi. Plafon ini terdiri dari pundi-pundi berbentuk lingkaran, persegi, atau bahkan bentuk L. Namun, umumnya desain ini berbentuk persegi karena menyerupai wafel. Pada bagian ujung plafon biasanya dihiasi dengan dekorasi roset yang elegan.
Plafon Berkubah
Plafon berkubah dapat mencakup seluruh area plafon atau hanya sebagian saja. Desain plafon ini sering berbentuk melengkung dan biasanya dihiasi dengan lukisan Rococo yang detail dan artistik. Contoh nyata plafon berkubah terlihat pada karya Raphael dan Giulio Romano di Loggia Villa Farnesina, Roma. Pada era Baroque, plafon berkubah semakin diperkaya dengan ornamen seperti patung, relief, dan karangan bunga. Salah satu contoh terbaik adalah plafon bergaya Louis XIV di Istana Pitti, Florence.
Plafon Berbingkai
Plafon berbingkai dicirikan oleh lukisan-lukisan yang dibatasi dengan bingkai emas, memberikan tampilan yang megah dan mewah. Contoh paling menonjol dari plafon jenis ini dapat dilihat di Istana Doges, yang mencerminkan ciri khas desain Venesia.
Dalam arsitektur modern, plafon biasanya dibagi menjadi dua jenis utama: Plafon Drop Ceiling dan Plafon Terbuka. Berikut penjelasannya:
Plafon Drop Ceiling
Plafon jenis ini memiliki struktur yang dipasang agak jauh dari struktur utama bangunan. Drop ceiling sering digunakan untuk menutupi komponen mekanik dan listrik, seperti saluran AC, kabel listrik, pipa air, saluran pembuangan, dan lampu. Material yang umum digunakan adalah jaringan logam ringan yang digantung menggunakan kabel untuk menopang lembaran eternit atau ubin akustik. Plafon ini sangat umum diterapkan di gedung perkantoran dan bangunan komersial.
Plafon Terbuka
Berbeda dengan drop ceiling, plafon terbuka menonjolkan keindahan struktur plafon itu sendiri, termasuk peralatan mekanik dan listrik yang sengaja dibiarkan terlihat. Pendekatan ini memberikan kesan ekspresif dan estetika modern. Plafon jenis ini sering digunakan di tempat seperti aula olahraga, auditorium, atau bangunan ikonik seperti kantor Johnson Wax dan Exposition Hall Italia.
Baca juga : Harga Plafon Kayu
Bagaimana ? apakah anda sudah paham tentang plafon ? artikel ini telah di rangkum oleh tim lantaikayu.center, jadi jangan lupa untuk baca artikel lainnya di website kami.